Ulasan Film "Kartini"

 




Film biografi Kartini bisa menjadi pemandangan yang menarik untuk mengenang jasa para pahlawan di Hari Kemerdekaan Indonesia. Film Hanun Bramantio, film R.A. Kartini, diadopsi sejak 1984. Simak sinopsis film kartini di bawah ini.

Kemudian, film Kartini dibuat ulang pada tahun 2016 oleh Hanun Bramantio, dengan menggabungkan kisah cinta pahlawan wanita emansipasi. Film itu bernama "Love for Kartini".

Dalam film ketiga ini, Hanun Bramantio memilih Cartini sebagai judulnya. Artis cantik Dian Sastrowardo pun menjadi karakter Cartini. Film ini masuk dalam daftar 10 besar film paling menguntungkan di Indonesia tahun 2017. Dengan anggaran produksi hingga $12 miliar, film ini telah di produksi sejak 2015 dan dirilis pada 19 April 2017.

 Kartini tidak asing bagi masyarakat umum, tetapi Hanun Bramantio menceritakan kisah Kartini dari sudut pandang seorang anak yang menyaksikan ibunya dibuang bahkan di rumah.

Sinopsis dari film kartini ini adalah

gambaran:

 Kartini tumbuh menyaksikan ibunya, Ngashira (Christine Hakim), menjadi orang buangan di rumahnya. Dia dianggap sebagai pelayan hanya karena dia bukan darah bangsawan. Ayahnya, Raden Sosroningrat (Deddy Sutomo), yang mencintai Kartini dan keluarganya, tidak berdaya dengan tradisi.

 Kartini berjuang sepanjang hidupnya untuk persamaan hak untuk semua, bangsawan dan bangsawan, terutama untuk hak perempuan untuk pendidikan. Kartini bersama dua saudara perempuannya Roekmini (Acha Septriasa) dan Kardinah (Ayushita Nugraha), mendirikan sekolah untuk orang miskin dan menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat Jepara dan sekitarnya. Film

 Kartini merupakan perjuangan emosional bagi karakter Kartini, yang harus melawan tradisi  bahkan  keluarganya sendiri demi memperjuangkan persamaan hak seluruh rakyat Indonesia.

 Ulasan:

 Sejujurnya, ketika saya menonton film Kartini karya Hanun Bramantio, saya  lebih mengharapkan karakter ibu Kartini, Ngashira. Dalam beberapa referensi yang saya baca, kepribadian Ngasirah sangat menginspirasi saya. Tetapi ketika saya melihatnya, saya belajar tidak hanya cerita Ngasirah yang lebih lengkap, tetapi juga cerita semua orang yang mempengaruhi Kartini.

Dengan pendekatan sejarah, Kartini telah menjadi film sukses yang menunjukkan bagaimana Kartini didorong oleh buku dan teks. Bagaimana Kartini mencoba keluar dari batasan tradisional yang mengikatnya. Juga, bagaimana Kartini membagikan pemikirannya dari orang-orang terdekat di komunitasnya.

 Hanun tentu tidak mudah merangkum kisah hidup Kartini. Itu juga disajikan dengan indah dari berbagai sudut. Keunggulan ini juga merupakan aspek yang sulit bagi penonton, yang tidak ada hubungannya dengan karakter Kartini. Adapun perilaku, tidak ada alasan untuk meragukannya. Karena semua orang yang terlibat dalam film Kartini adalah juara akting. Bahkan peran kecil dapat dimainkan dengan sepenuh hati. Detail film Kartini mampu memanjakan mata, telinga, dan hati.

Komentar

Postingan Populer