PERJUANGAN YANG DIHADAPI OLEH PARA PEREMPUAN

Pembebasan perempuan merupakan upaya untuk menuntut persamaan hak dari perempuan yang memiliki hak laki-laki dalam segala bidang kehidupannya. Pada zaman kuno, wanita bebas untuk membebaskan. Akibatnya perempuan berhak atas pendidikan, sehingga bijaksana dan tidak terjerumus pada laki-laki. 





 Diketahui terjadi pada 21 April, R.A. Pasti ditulis oleh. Cartini adalah pelopor dalam pembebasan perempuan. Cartini adalah  penyanyi Jawa yang ingin memberontak terhadap budaya keraton Jawa yang beranggapan bahwa perempuan hanya bisa bergerak di tiga tempat: kasur, dapur, dan air mancur. 

 Namun, menurut Cartini, "Perempuan memiliki hak dan keuntungan. Negeri ini bisa dibanggakan karena memiliki kecerdasan untuk generasi mendatang. 

 Di era digital ini, lulusan perempuan yang saat ini terhubung dengan media sosial dapat membuat milenial mengotomatisasi waktunya. Kemudian banyak siswi yang takut untuk berekspresi di forum-forum studi perempuan. Pembebasan perempuan ada, tetapi orang-orang ini tidak mandiri.

Peningkatan tingkat pendidikan bagi perempuan telah membuka akses untuk meningkatkan taraf hidup sekaligus menjamin kontribusi bagi pembangunan negara. Hal ini dapat dilihat dalam tiga cara.

Pertama, perempuan Indonesia memiliki hak yang sama atas pendidikan tertinggi. Data 4.444 menunjukkan bahwa  partisipasi bersih perempuan dalam pendidikan tinggi lebih tinggi daripada laki-laki.

 Artinya perempuan memiliki akses yang sama terhadap pendidikan dan akan berdampak pada peningkatan kontribusi perempuan di berbagai bidang.

 Misalnya, seorang ibu yang akan melahirkan memiliki semakin banyak staf medis wanita, jadi dia sekarang dapat memilih apakah akan mendukungnya sebagai dokter pria atau wanita.

Kedua, keterwakilan perempuan dalam  politik dapat ditingkatkan dan  berbagai kebijakan negara yang ramah perempuan dapat dihadirkan.

 Atas nama rakyat, perempuan memiliki pemahaman yang lebih baik tentang kebutuhan mereka.

 Meskipun  perlu perbaikan, pengarusutamaan gender dapat mempromosikan kebijakan ramah perempuan seperti pinjaman usaha  ramah perempuan dan asuransi kesehatan universal, dan mengurangi  kematian anak dan ibu.

 Ketiga, partisipasi perempuan dalam dunia usaha semakin meningkat.

 Saat ini, perempuan Indonesia  dapat memilih untuk bekerja di bidang yang diinginkan dengan  relatif sedikit hambatan.

 Melibatkan perempuan ke dalam angkatan kerja tidak hanya membantu perempuan menjadi mandiri secara finansial, tetapi juga meningkatkan harga diri mereka. Akses ke pendidikan memberi perempuan lebih banyak pilihan dalam menentukan nasibnya. Banyak dari wanita ini mampu memajukan karir mereka ke puncak level manajemen tertinggi. Di sektor korporasi, wanita Indonesia memegang persentase yang relatif tinggi dari posisi senior di seluruh dunia. Hal ini menunjukkan bahwa semakin banyak perempuan Indonesia yang dapat menunjukkan keterampilan berorganisasi, regional, dan bahkan memimpin  negara.

Hambatan-hambatan yang dihadapi perempuan di depan umum pada dasarnya disebabkan oleh kesalahpahaman tentang karakteristik feminitas dan maskulinitas itu sendiri.

 Tapi benarkah peran perempuan dalam rumah tangga sangat baik? Bisakah wanita bekerja lebih baik daripada pria? Menurut survey, kategori feminitas dan maskulinitas adalah praktik sosial, bukan sifat biologis.

 Ini adalah cara bagi orang untuk belajar  menjadi laki-laki dan perempuan melalui pengamatan budaya dan arahan sosial. Lebih penting lagi, menjadi pria atau wanita tidak menjamin kesuksesan dalam memenuhi karir atau tanggung jawab nasional Anda.


Komentar

Postingan Populer